Minggu, 06 Oktober 2013

Apple Uji 3 Layar Lengkung untuk iWatch

Apple Uji 3 Layar Lengkung untuk iWatch

9to5mac
Rekaan jam tangan pintar Apple KOMPAS.com - Layar fleksibel atau bisa melengkung tidak hanya akan bisa ditemui di ponsel pintar saja. Layar jenis ini ternyata juga akan digunakan untuk jam tangan pintar (smartwatch).

Media asal Korea Selatan, Chosun Ilbo, mendapatkan informasi dari seorang sumber yang menyatakan bahwa sudah ada satu perusahaan besar yang akan merilis jam tangan pintar dengan layar fleksibel. Perusahaan tersebut adalah Apple.

Menurut sumber tersebut, iWatch--nama sementara dari jam tangan pintar Apple--akan menggunakan layar berbahan plastik OLED. Bahan ini kabarnya juga digunakan di ponsel pintar dengan layar tekuk milik LG, G Flex.

Kabar lain mengungkapkan, Apple menguji tiga ukuran layar untuk iWatch, yaitu 1,3, 1,4, dan 1,5 inci.

"Purwarupa (iWatch) 1,5 inci telah dibuat," kata sumber tersebut, seperti dikutip dari Unwired View, Jumat (4/10/2013).

Seperti biasanya, Apple tidak memberikan komentar terhadap rumor yang b erkembang. Tanggal peluncuran dari perangkat ini pun masih belum diketahui secara pasti.

Dalam beberapa waktu ini, perangkat yang dipersenjatai dengan layar fleksibel diprediksi akan membanjiri pasaran. Menurut rumor yang berkembang belakangan ini, dua perusahaan elektronik raksasa asal Korea Selatan sudah akan bersaing di pasaran tersebut pada bulan Oktober dan November 2013 mendatang.

Keduanya sama-sama akan merilis ponsel pintar dengan layar fleksibel di masa-masa tersebut. Nama dari produk Samsung masih belum diketahui. Sementara, perangkat buatan LG kabarnya akan mengusung nama G Flex.

Selain Samsung dan LG, perusahaan lain seperti Sharp dan Nokia, dikabarkan juga mulai mengembangkan layar fleksibel.

BlackBerry Z30 Ditinggal "Sahabat Sejati" di Negeri Sendiri

BlackBerry Z30 Ditinggal "Sahabat Sejati" di Negeri Sendiri

BlackBerry

KOMPAS.com - Produsen smartphone BlackBerry kembali terpukul dengan kabar "penolakan" operator terbesar di Kanada, Rogers, terhadap produk gadget terbaru dari perusahaan itu, BlackBerry Z30.

Kepada New York Times, Presiden Rogers Robert Bruce menerangkan bahwa, meski sebenarnya merupakan perangkat "bagus", pihaknya merasa BlackBerry Z30 kurang sesuai dengan kebutuhan pasar.

"Kami harus membuat keputusan mengenai ponsel macam apa yang menarik bagi pelanggan kami," ujar Bruce seraya menambahkan bahwa BlackBery Z30 bersifat "high-end" dan hanya mengisi ceruk kecil (niche) saja di pasaran.

Rogers dan BlackBerry bisa disebut sebagai "sahabat sejati" karena keduanya memiliki hubungan sangat dekat. Kedua perusahaan ini saling bekerja sama dalam masa-masa awal kejayaan BlackBerry. Rogers juga menjadi peluncur perdana BlackBerry Z10 di Kanada.

Tapi, para operator seluler belakangan memang ikut terbebani d engan stok perangkat BlackBerry Z10 yang penjualannya seret.

"Ini adalah sebuah tamparan buat BlackBerry, mengingat pentingnya para operator Kanada buat perusahaan itu," ujar analis Canaccord Genuity T. Michael Walkley. "Saya pikir para operator tak mau mengambil risiko lebih jauh dengan BlackBerry," lanjutnya lagi.

BlackBerry Z30 sendiri adalah smartphone terbaru dari BlackBerry yang memiliki bentang layar 5 inci. Ponsel ini dipersenjatai prosesor dual-core 1,7 GHz, RAM 2GB, media penyimpanan internal 16GB, kamera 8 megapixel, dan tentu saja, sistem operasi BlackBerry 10.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Gonjang-ganjing BlackBerry

Sabtu, 05 Oktober 2013

Untuk Pertama Kalinya, HTC Merugi

Untuk Pertama Kalinya, HTC Merugi

TheFullSignal.com
Ilustrasi HTC One Mini KOMPAS.com - HTC mengalami kerugian cukup besar pada kuartal III tahun fiskal 2013. Ini merupakan pengalaman merugi per kuartal pertama yang dirasakan oleh perusahaan asal Taiwan ini, semenjak berubah menjadi perusahaan publik pada tahun 2002 silam.

Dalam laporan keuangan yang belum diaudit untuk periode yang berakhir pada September 2013 lalu, HTC mendapatkan pendapatan sebesar 47,05 miliar dollar NT atau sekitar 1,6 miliar dollar AS.

Dari pendapatan ini, HTC mencatat kerugian sebesar 2,97 miliar dollar NT atau sekitar 101 juta dollar AS (Rp 1,1 triliun).

Di periode yang sama tahun lalu, seperti dikutip dari ZDNet, Jumat (4/10/2013), HTC melaporkan keuntungan bersih sebesar 3,9 miliar dollar NT atau 132 juta dollar AS dan pendapatan sebesar 70,2 miliar dollar NT atau 2,39 miliar dollar AS.

Meruginya HTC di kuartal III ini boleh jadi disebabkan oleh terlambatnya pengiriman HTC One ke pasar di awal tahun 2013 ini. Seperti yang tel ah diketahui, perangkat HTC One sempat langka di pasaran karena sangat terbatasnya komponen kamera untuk perangkat ini.

Dampak keterlambatan pengiriman HTC One sempat terasa juga di kuartal I, berkontribusi terhadap pemotongan pendapatan bersih hingga 70 persen.

CEO HTC, Peter Chou, pada bulan Juli lalu memang pernah meramalkan bahwa mereka akan mengalami kerugian pada kuartal III ini. Ia beralasan, HTC sulit mendapatkan untung karena tingginya biaya pembuatan HTC One dan juga margin kotor yang tidak terlalu tinggi.

PHK Massal BlackBerry, Bagaimana Nasib Karyawan di Indonesia?

PHK Massal BlackBerry, Bagaimana Nasib Karyawan di Indonesia?

Aditya Panji/KompasTekno
BlackBerry JAKARTA, KOMPAS.com - BlackBerry kembali melakukan perampingan karyawan secara global sebagai upaya efisiensi.

September lalu, Blackberry mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 4.500 karyawan, atau 40 persen dari jumlah karyawan BlackBerry saat ini, setelah perusahaan mengalami kerugian 1 miliar dollar AS pada kuartal kedua 2013.

Berita gembiranya, perampingan karyawan nampaknya tidak terjadi di BlackBerry Indonesia.

Senior Country Product Manager BlackBerry South East Asia, Ardo Fadhola mengatakan kepada The Jakarta Post, bahwa perusahaan tak memiliki rencana untuk melakukan PHK di Indonesia.

"Kami akan mempertahankan jumlah karyawan di Indonesia. Saat ini, kami memiliki sekitar 45 sampai 50 karyawan di kantor Bali, dan sekitar 30 karyawan di Jakarta," ujarnya.

Sekitar 90 persen dari karyawan itu adalah warga negara Indonesia, termasuk Country Manager BlackBerry Indonesia, Maspiyono Hando yo.

Kantor BlackBerry di Jakarta mengurus penjualan dan pemasar ponsel berbasis BlackBerry OS dan BlackBerry 10. Sementara kantor di Denpasar, Bali, secara khusus melakukan aktivitas verifikasi aplikasi untuk dimasukkan dalam toko aplikasi BlackBerry World.

Ardo mengatakan, BlackBerry memiliki sekitar 200 karyawan yang bekerja di kawasan Asia Tenggara.

Meski demikian, BlackBerry Indonesia akan tetap menjalani "restrukturisasi" yang sejalan dengan arahan global. Dengan adanya restrukturisasi ini, BlackBerry Indonesia belum punya rencana untuk menambah karyawan. "Kami akan mempekerjakan karyawan berdasarkan kebutuhan," katanya seperti dikutip dari The Jakarta Post.

Meskipun pangsa pasar BlackBerry turun secara global, Indonesia masih menjadi salah satu pasar penting bagi BlackBerry. Ardo mengklaim, BlackBerry masih masuk dalam tiga besar produsen ponsel terbesar di Indonesia.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Gonjang-ganjing BlackBerry

Jumat, 04 Oktober 2013

Tumbang, Operator Seluler Singapura Didenda Rp 13 Miliar

Tumbang, Operator Seluler Singapura Didenda Rp 13 Miliar

KONTAN/Achmad Fauzie
BTS KOMPAS.com â€" Salah satu operator besar di Singapura, M1, diharuskan membayar denda sebesar 1,5 juta dollar Singapura atau sekitar Rp 13,9 miliar akibat terputusnya jaringan mereka selama 3 hari pada awal  2013 ini.

Gangguan layanan jaringan dari M1, seperti dikutip dari ZDNet, Jumat (4/10/2013), disebabkan instalasi listrik yang buruk dan pengkajian risiko yang tidak memadai ketika M1 memperbarui salah satu pusat operasi jaringan.

"Permasalahan tersebut menyebabkan terjadinya bunga api dan asap yang akhirnya mengaktifkan sistem penekanan gas, dan memicu salah satu alat penyiram air untuk bekerja, menyebabkan kegagalan salah satu switch jaringan selular M1," kata pihak regulator Singapura, Infocomm Authority of Singapore (IDA).

Efek dari gangguan yang terjadi dari 15 hingga 18 Januari 2013 ini cukup besar. Sekitar 250.000 pengguna M1 diklaim terkena dampak dari gangguan layanan tersebut.

Beberapa daerah di Singapura d ikatakan tidak bisa mendeteksi jaringan 3G dan beberapa daerah lainnya bahkan tidak bisa mendapatkan jaringan 2G sama sekali.

Pihak IDA sendiri mengaku sangat prihatin terhadap durasi dari masalah tersebut. Total, layanan 3G milik M1 terganggu selama 63 jam 15 menit. Sementara itu, layanan 2G tidak bisa diakses selama 71 jam 15 menit.

Denda yang dikenakan kepada M1, masih menurut ZDNet, merupakan yang terbesar dalam sejarah telekomunikasi di Singapura. Sebelumnya, SingTel dikenai denda sebesar 400.000 dollar Singapura akibat gangguan 3G di tahun 2011. Denda terbesar ketiga sebesar 300.000 dollar Singapura dikenakan kepada M1 karena gangguan jaringan pada Mei 2011.

Selasa, 01 Oktober 2013

Inilah Penampakan Terjelas Nexus 5

Inilah Penampakan Terjelas Nexus 5

The Verge

KOMPAS.com - Smartphone Google Nexus 5 yang diperkirakan bakal segera meluncur telah beberapa kali nongol secara "tak sengaja". Kali pertama dalam video promosional Android, lalu smartphone tersebut pun sempat dikabarkan tertinggal di sebuah bar.

Nah, sekarang beredar sebuah foto close up yang mungkin merupakan gambar paling jelas dari Nexus 5 hingga saat ini. Dalam gambar, tampak smartphone tersebut sedang dalam posisi tertelungkup, diimpit oleh sebuah gadget lain.

Sebagaimana dilansir oleh The Verge, gambar di atas diedarkan melalui posting di forum situs MacRumors, sekitar satu bulan setelah seorang pegawai Google kepergok memakai Nexus 5 dalam video yang dirilis pertengahan Agustus silam.

Si penulis posting -yang diduga juga memiliki akses terhadap Nexus 5- menjelaskan bahwa tekstur sisi  belakang smartphone tersebut terasa mirip dengan milik tablet Nexus 7.

Ukuran Nexus 5 disebut lebih kecil dibandingkan LG G 2. LG memang disinyalir kembali ditunjuk menjadi rekanan Google dalam memproduksi Nexus 5.

Belum ada informasi baru seputar "jeroan" Nexus 5. Kabar terakhir menyebutkan bahwa Nexus 5 bakal dibekali layar 5 inci, prosesor Snapdragon 800, kamera 13 megapixel, dukungan LTE 7-band, RAM 2 GB atau 3GB, baterai 2.700 mAh, serta tentu saja, Android versi 4.4 "Kitkat".

Kendalikan Rumah lewat Android

Kendalikan Rumah lewat Android

(Wicak Hidayat/KompasTekno)
Demo aplikasi android untuk mengendalikan perangkat elektronik dari Konekthing dan Hijauku KOMPAS.com â€" Hijauku, perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan hidup, bekerja sama dengan Konekthing untuk menghadirkan sebuah sistem smart home.

Hizbullah Arief, founder Hijauku, mengatakan bahwa sistem tersebut memiliki visi menghadirkan rumah yang cerdas dan hijau. Ini sesuai dengan visi Hijauku untuk mengembangkan aplikasi dan solusi teknologi hijau.

"Sistem ini bisa dimanfaatkan untuk pemantauan energi hingga keamanan di rumah atau perkantoran," tutur Arief yang ditemui di Code Margonda, Depok, Selasa (1/10/2013).

Budiarto, CEO Konekthing, mengatakan bahwa melalui aplikasi berbasis Android, pengguna sistem ini bisa membuat pengaturan otomatis sesuai kesukaannya.

Budi mencontohkan aplikasi ini bisa digunakan untuk menyalakan lampu secara otomatis pada sore atau malam hari. Kemudian, ia bisa juga memantau status dari tiap-tiap perangkat yang terhubung.

"Dengannya, kita seakan-akan bisa chatting dengan setiap perangkat yang ada di rumah," tuturnya.

Untuk menerapkan sistem ini, dibutuhkan sebuah perangkat yang terhubung ke internet. Perangkat itu akan berfungsi sebagai penghubung alat sensor dan kendali yang dipasang pada alat elektronik yang ada di rumah atau kantor.

Budi mengatakan, Konekthing mengembangkan sendiri perangkat tersebut beserta sistem operasi yang berjalan di atasnya. Namun, ia juga terbuka untuk kerja sama dengan pihak lain.

Aplikasi Android yang dikembangkan Konekthing juga terbuka untuk pengembangan oleh pihak ketiga melalui application programming interface (API) yang disediakan.

"Misalnya, mau dibuat game. Saat menang, kemudian lampu menyala," ujar Budi.

Aplikasi tersebut juga bisa memantau penggunaan energi di rumah atau kantor yang menerapkan sistem itu. "Bisa muncul early warning juga," kata Budi.

Saat ini, sistem Hijauku dan Konekthing sedang diterapkan di beberapa lokasi, termasuk sebuah restoran di Jakarta dan sebuah perumahan di Depok, Jawa Barat.

Arief berharap sistem ini bisa membantu pengguna melakukan penghematan energi, yang akan berujung pada penghematan emisi karbon dan membantu dalam menghadapi perubahan iklim.

"Memang, masih dibutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk hidup lebih hijau. Tapi, kalau tidak ada yang mencoba melakukannya, bagaimana bisa terjadi," tutur Arief.